Halo, semua! Kembali
lagi bersama admin He-He! Hehehehehe…. Mungkin review kali ini agak telat
karena kebanyakan dari kalian pasti sudah nonton film ini dan sudah banyak
spoiler bertebaran di seluruh sosial media. Tapi, mimin mau menyumbang sedikit komentar
terhadap film teranyar karya Makoto Shinkai. Yup, mari kita bedah Tenki no Ko!
Berkisah tentang Hodaka
Morishima yang minggat dari tempat tinggalnya di sebuah pulau terpencil menuju
Tokyo. Karena kehabisan uang, ia pun mendapatkan pekerjaan sebagai seorang
penulis artikel di kantor kecil milik Keisuke Suga bersama dengan Natsumi.
Suatu ketika, ia bertemu seorang gadis bernama Hina Amano yang mampu
menghentikan hujan hanya dengan berdoa.
Kita mulai dari grafis,
ya! Seperti biasa, Makoto Shinkai bersama studio ComixWave selalu memberikan
kita visual yang indah dan tak pernah mengecewakan mulai dari pemandangan kota
Tokyo di tengah hujan, pesta kembang api di atas stadion, pemandangan kota
Tokyo saat cerah dan lain-lain.
Sekarang, kita ke musik!
Lagi-lagi, band RADWIMPS diberikan tempat dalam film ini untuk menemani setiap
adegan dengan nada-nada yang indah. Di film kali ini, RADWIMPS menyuguhkan
lagu-lagu yang tidak kalah bagusnya dengan Kimi no Na wa. Kalo trek favorit
mimin sih Ai ni Dekiru Koto wa Mada Arukai sama Grand Escape. Tak lupa, score dari RADWIMPS membuat setiap
adegan yang kita saksikan menjadi lebih dramatis.
Langsung ke plot, gan!
Masih sama seperti film sebelumnya, Tenki no Ko menggabungkan elemen kehidupan
remaja dengan fenomena supranatural. Dimulai dari pertemuan Hodaka dan Hina,
hingga mereka akhirnya bisa bertemu kembali dijamin akan membuat kita terpukau
(dan baper hehehehehe). Mungkin sebagian dari kita mempertanyakan ending dari
film ini, dimana Hodoka memilih untuk menyelamatkan Hina dan membiarkan Tokyo
terendam. Tapi, setelah mendengar penjelasan si nenek (aduh mimin lupa namanya)
bahwa Tokyo dulunya adalah sebuah teluk, maka mimin dan seorang teman
berkesimpulan bahwa memang kalau sudah ditakdirkan seperti itu, ya biarkanlah.
Mimin melihat sebagian
bertanya bahwa apakah mengorbankan kehidupan satu kota demi seorang wanita yang
dikasihi itu setara atau tidak. Tapi, sekarang kita coba instropeksi diri
kembali, apakah selama ini kita bisa berpikir seperti itu? Atau jangan-jangan
kita seringkali mengorbankan segalanya hanya demi keinginan egois kita, sama
halnya dengan Hodaka? Sori kalo ngegas…. Cuma pendapat doang hehehehehe…..
Yang terakhir, tentu
saja karakter. Seperti biasa, Makoto Shinkai berhasil memperkenalkan kedua
karakter utama dengan baik, mulai dari awal kemunculan hingga beberapa adegan flashback yang disuguhkan. Hodoka
sendiri digambarkan sebagai seorang remaja dengan tekad yang kuat dan ingin
hidup bebas sesuai keinginannya, sedangkan Hina adalah seorang gadis yang ceria
dan peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Meski tak seintim Mitsuha dan
Taki, namun chemistry Hina dan Hodaka tidak kalah hebatnya. Jadi keinget deh
tadi pas nonton di adegan mereka jatuh dari langit terus ditemenin lagu Grand
Escape, tiba-tiba badan mimin gemetar saking kagumnya hehehehe….
Mungkin yang jadi
kejutan di film kali ini adalah selain pengisi suara Hina dan Hodaka yang notabene aktor dan aktris, kehadiran Shun Oguri (yang jadi Genji) dan
Tsubasa Honda (model, bintang serial drama) menjadi menjadi daya tarik tersendiri sebagai pengisi suara Suga dan
Natsumi, meskipun mereka berdua lebih dikenal karena aktingnya. Ya, meski nggak
segreget seiyuu lainnya, tapi mereka
berhasil mempresentasikan kedua karakter tadi dengan sangat baik. Malah, Kana
Hanazawa (yang jadi Yukino-sensei) dan Ayane Sakura (yang jadi Nao Tomori di Charlotte) hanya menjadi pengisi suara
dua anak cewek yang suka sama adiknya Hina, Nagi.
Mungkin segitu saja
dari mimin. Untuk skor, mimin kasih 85/100 aja, deh! Film yang luar biasa dan
memukau, tapi (seperti kata sebagian orang) masih sulit untuk lepas dari
bayang-bayang Kimi no Na wa. Terima kasih sudah mampir di blog-nya mimin!
Sampai jumpa di artikel berikutnya! Hehehehehe….
Sumber gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar