What’s up everybody?
Balik lagi sama miminj He-He! Hehehehe…. Pertama-tama mimin mau mengucapkan
selamat hari raya Natal bagi yang merayakannya. Semoga Tuhan senantiasa
memberkati kita semua. Kali ini mimin mau me-review salah satu anime harem yang
jadi buah bibir di musim ini karena ceritanya yang lumayan kocak serta
kehadiran sosok wanita berambut panjang dikepang dan berkacamata (yang mirip di
doujin itu lho!). Yuk, kita langsung bedah Ore wo Suki nano wa Omae Dakekayo
alias Oresuki!
Berkisah tentang seorang
siswa SMA, Kisaragi Amatsuyu atau yang sering dipanggil Jorou (di anime ini
setiap karakternya memiliki nama panggilan—di Jawa istilahnya karapan—mereka masing-masing) yang
dimintai bantuan oleh teman masa kecilnya, Hinata Aoi (Himawari) dan Akino Sakura
(Cosmos) sang Ketua OSIS agar bisa jadian dengan sahabat Jorou, Oga Taiyou
(Sun-chan). Di saat yang bersamaan, Jorou mulai dibayangi seorang siswi
berkacamata dan berambut panjang dikepang, Sanshokuin Sumireko (Pansy) yang
sangat mencintainya. Dari sinilah petualangan Jorou sebagai pemburu harem
dimulai!
My heart still belongs to Cosmos-kaichou! |
Cerita dari Oresuki
sendiri terbilang unik dan bikin kita ngakak di episode awalnya. Bayangkan saja
awal mula rasa cinta Himawari dan Cosmos pada Sun-chan sama-sama dimulai saat
mereka berada di pertandingan baseball Sun-chan. Belum lagi, pertemuan Sun-chan
dan Pansy, juga pertemuan Pansy dan Jorou juga dimulai dari pertandingan itu.
Plus, seri ini terkesan dark di episode awal, saat Jorou mulai gagal
mengabulkan permohonan Cosmos dan Himawari serta dikhianati oleh Sun-chan.
Sayangnya, sejak episode ke-5 Oresuki mulai menyuguhkan kita pattern yang sama dengan yang ada di
anime harem lainnya—bertemu dengan gadis lain, disukai, membantu menyelesaikan
masalahnya, dll.
The alpha and the omega |
Urusan grafis, anime
ini hampir kayak Kono Oto Tomare dan Chihayafuru yang menampilkan pewarnaan
yang begitu pucat. Tapi, desain karakter di seri Oresuki terbilang cukup baik.
Yah, mungkin kalian yang doyan marathon agak kurang betah karena kontras
warnanya yang pucat dan terkesan menyilaukan.
Untuk opening dan
ending masing-masing dibawakan oleh Shuka Saitou (Papapa) dan Haruka Tomatsu,
Haruka Shiraishi dan Sachika Misawa (Hanakotoba) selaku pengisi suara dari
Pansy, Cosmos dan Himawari. Kedua lagu tersebut terkesan standar seperti musik
anime pada umumnya. Scoring di seri ini pun terbilang biasa saja. Tapi, udah
lumayanlah buat menghidupkan setiap adegan di anime ini.
Damn! Nao Toyama voices another angel this season.... |
Perkembangan karakter
di seri ini sendiri berubah secara drastis di empat episode pertama, dan mulai
berjalan lambat kembali. Karakter dari Jorou sebagai karakter utama terbilang
unik, sedikit mengingatkan kita pada Sakura Haruno dari serial Naruto (pas
masih genin) yang memiliki dua kepribadian—sok-sokan bersikap baik namun punya
motif tersembunyi. Belum lagi, dia didaulat menjadi karakter yang ‘sadar’ bahwa
dia berada di dunia fiksi. Namun, penokohannya sendiri terlihat kurang
konsisten. Kesan awal dari Jorou yang kocak dan menarik menjadi terlihat lesu
karena sifatnya yang terlalu mudah berdamai dengan orang-orang yang telah berbuat
jahat padanya.
"Bangku" moment with kaichou-san |
Lalu, karakter Pansy sebagai
main heroine mampu memainkan perannya
dengan cukup baik. Tak hanya cantik wajah serta badannya, tapi juga
otaknya yang selalu menyelamatkan Jorou dari segala masalah (mana pengisi
suaranya Haruka Tomatsu lagi, ya ampun!). Untuk karakter pendukung yang lain, mereka
berkembang di masing-masing episode sesuai ‘jatah’ mereka, dimana porsinya terbilang
cukup.
Mungkin itu ulasan
singkat mimin tentang anime Oresuki. Mimin kasih nilai 74/100 aja, deh! Cukup
menghibur buat teman-teman yang belum sempat menontonnya. Sekian dulu dari
mimin, ya! Sampai jumpa lagi! 😊
The other "bangku" moments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar