Hello, guys! Balik lagi
sama admin He-He! Hehehehe…. Sebenarnya masih ada beberapa anime di musim gugur
kemarin yang merupakan kelanjutan seri sebelumnya. Tetapi, kalo mimin review
satu per satu bakal pendek banget hasilnya. Jadi, mimin bakal menyatukan review
dari berbagai anime yang menjadi kelanjutan dari season sebelumnya. Skuy kita pantau
bersama-sama!
Bokutachi wa Benkyou ga Dekinai 2
Cerita
Masih seputar Yuiga Nariyuki
dan cewek-cewek di sekitarnya, Bokubenkyou 2 masih belum memberikan jawaban
siapa yang akan menang dan ceritanya berjalan lambat. Di musim ini sendiri,
Rizu Ogata dan Fumino Furuhashi mendapatkan jatah paling banyak tampil.
Apalagi, hubungan Fumino dengan ayahnya perlahan mulai membaik setelah fakta mencengangkan
yang dilontarkan langsung oleh sang almarhumah ibundanya.
Grafis
Masih sama seperti musim
sebelumnya, kualitas grafik dari seri ini tidak ada perubahan yang signifikan.
Musik
Opening-nya lumayan lah
(Study – Can now, Can now). Tapi, ending-nya (halca - ) terlalu biasa. Untuk scoring
masih cukup baik seperti musim lalu.
Karakter
Fumino Furuhashi
menjadi karakter yang paling berkembang di musim ini, meskipun tidak terlalu
pesat. Nariyuki pun masih dense seperti
biasa (kecuali kepekaannya soal mitos kembang api).
Score: 76/100
(mimin sendiri betah nonton Bokubenkyou karena kehadiran loli senpai dan Sawako
yang suka bikin pecinta yuri auto nosebleed hehehehe….)
The reason I still watch Bokubenkyou |
Sawako-chan! :) |
Kono Oto Tomare! 2
Cerita
Takezo dan kawan-kawan yang
gagal ikut ke tingkat nasional kembali berlatih keras agar mereka bisa mengikuti
kontes koto nasional untuk terakhir kalinya, mengingat tenggat waktu yang
dimiliki Takezo dan Kurusu. Di musim ini, cerita lebih berfokus pada Satowa
Hozuki yang harus berdamai dengan masa lalunya yang membuatnya dijauhkan dari
sekolah koto Hozuki, bahkan oleh sang ibunya sendiri agar ia bisa menguasai
lagunya dengan sempurna.
Grafis
Masih sama seperti
musim lalu, seri ini masih menghadirkan pewarnaan yang pucat serta penggambaran
adegan yang terlalu terikat dengan komiknya. Namun, desain karakternya menjadi lebih.
Mimin tidak menemukan penggambaran postur tubuh yang salah seperti di musim
lalu.
Musik
Opening (Shouta Aoi –
Harmony) dan ending-nya (Yuuma Uchida – Rainbow) mampu menggambarkan kesan dari
anime ini yang menonjolkan semangat masa muda. Untuk scoring sudah lumayan
bagus. Hanya saja, ada beberapa soun
effect yang tidak begitu cocok digunakan di adegan tertentu (contohnya saat
Takezo menggandeng Kurusu dan menghindar dari mantan kekasihnya).
Karakter
Kehadiran Akira Dojima,
sang pelatih sekaligus mantan rival Satowa membantu si cewek berambut hitam itu
untuk meyakinkan sang ibunda akan kerja kerasnya bersama rekan-rekan selama
ini. Selain itu, Akira pun mulai menyadari tujuan murninya bermain koto. Plus,
pelan-pelan kita mulai menyadari tumbuhnya rasa cinta Kurusu Hiro kepada sang
ketua klub, Takezo Kurata (yang mau liat betapa menggemaskannya mereka berdua,
langsung aja baca komiknya hehehehe….)
Score: 80/100
Psycho-Pass 3
Cerita
Masih berkisah tentang
Jepang di masa depan yang menganut teknologi Psycho-Pass untuk menghindari
tindak kriminal, seri ini menghadirkan protagonis baru—Arata dan Kei yang
merupakan anggota regu pertama (bersama empat orang penegak) di bawah komando
Inspektur Shimozaki (yang sebelumnya merupakan anggota). Mereka dihadapkan pada
berbagai tindak kejahatan terselubung yang dijalankan oleh sebuah organisasi
bernama Bifrost. Masih memiliki formula yang sama dengan serial sebelumnya, kejahatan-kejahatan
yang bermunculan merupakan tindakan satu orang atau kelompok. Yang menjadi
kejutan dari seri ini adalah masa lalu ayah Arata dan ayah Kei sebagai tersangka
dan korban dalam sebuah kejadian, serta persetujuan A menjadi Inspektur ke-13
dari Bifrost demi keselamatan istrunya. Patut kita nantikan kelanjutannya yang
kabarnya ditayangkan dalam format movie tahun depan.
Grafis
Masih sama seperti seri
terdahulu, tidak ada perubahan yang begitu signifikan dari segala aspek, begitu
pula adegan pertarungannya yang terasa agak kaku.
Musik
Opening (Who-ya
Extended – Q-vism) dan ending (Cö shu Nie) mampu memberikan kesan action yang disuguhkan dari seri ini. Scoring-nya pun lumayan bagus dan
memperkuat setiap adegan.
Karakter
Setiap karakter di seri
ini mendapatkan jatah penceritaan yang cukup, meskipun hal ini masih bisa
diperdalam lagi. Yang menarik, kedua protagonis mulai berada di situasi yang
berbanding terbalik dengan sebelumnya—Arata yang dikenal sangat kacau dan
santuy telah menemukan tekadnya untuk melindungi Kei dan istrinya, sedangkan Kei
yang dikenal tegas dan berpendirian mulai terjebak menjadi inspektur ganda bagi
Sibyl System maupun Bifrost.
Score: 79/100
(Mimin jadi mau nangis cuma
liat Akane-chan beberapa menit doang + Yayoi-chan dijahili sama Inspektur
Pertama Bifrost T_T)
Shokugeki no Soma 4: Shin no Sara
Cerita
Melanjutkan pertempuran
Soma dan kawan-kawan menghadapi Central yang berisi 10 siswa elite Totsuki, sekali
lagi seri ini menyuguhkan masakan-masakan yang enak sekaligus cara pembuatannya
yang membuat kita ngiler dan fan
service yang bikin mata kita melek hehehehehe…. Di sisi lain,
pertandingan ini terasa sedikit membosankan karena kita pun tahu siapa yang
akan menjadi pemenangnya meskipun terkesan mustahil (Soma sama Erina gelud mulu
aja bisa menang awokawokawoka).
Grafis
Masih seperti di musim
sebelumnya, tidak begitu banyak perubahan grafik baik karakter maupun tempat
atau makanan dan desain karakter yang masih aja bohay terlihat sama.
Musik
Opening (STEREO DIVE
FOUNDATION – Chronos) dan ending-nya (nano.RIPE – Emblem) patut kalian
cantunkan di playlist kalian! Scoring dari seri ini mampu menghidupkan
setiap adegan yang ditampilkan.
Karakter
Tidak begitu banyak
perubahan yang terjadi pada karakter di seri ini, kecuali Erina Nakiri yang terlihat
lebih bahagia.
Score: 70/100
Underrated couple |
Sword Art Online Alicization: War of Underworld
Cerita
Melanjutkan arc Alicization di musim lalu, dimana kepergian
Eugeo dan terganggunya mesin fluclight milik
Kirito yang membuatnya kini hanya bisa duduk di atas kursi roda ketika pasukan
khusus Amerika berhasil menguasai pusat Underworld dan mulai menjalankan
rencana untuk mendapatkan AI Alice, baik melalui dunia nyata maupun virtual. Di
arc ini, ceritanya menjadi lebih seru
dan mendebarkan, dimana perang antara kerajaan (dengan stok pasukannya yang
sedikit) melawan pasukan Dark Territory (dipimpin oleh Gabriel Miller sang pemimpin
pasukan khusus AS yang menyamar menjadi dewa Dark Territory).
Grafis
Grafik paling mumpuni
dipegang oleh anime ini (berbanding terbalik dengan Nanatso no Taizai yang juga
digarap oleh A-1 Pictures). Tak hanya desain karakter dan pewarnaannya yang
bagus, adegan pertarungannya pun terasa sangat hidup.
Musik
Opening dari Haruka
Tomatsu (Resolution) lumayan bagus. Namun, ending dari LiSA (unlasting) menjadi
salah satu ending terbaik musim ini, bahkan terbaik di antara seri SAO
sebelumnya. Belum lagi, scoring dari sang
maestro Kajiura Yuki (Fate/Stay Night: Heaven’s Feel) mampu memberikan nuansa
peperangan besar di Underworld dengan sangat baik.
Karakter
Alice Zuberg mungkin
menjadi satu-satunya karakter yang berkembang cukup pesat di seri ini, dimana
ia kini telah menjadi ksatria yang rela bertarung demi rekan-rekannya terutama
Kiritod. Meskipun kita mengetahui alasan mengapa Kirito menjadi lemah tak
berdaya, namun kehadiran Kirito yang tak bisa berbuat apa- apa membuat kita meragukannya
sebagai MC dari seri ini. Penayangan seri ini yang hanya sebatas 12 episode saja
menyebabkan hal ini terjadi. Patut ditunggu kelanjutan dari seri ini yang
kabarnya akan ditayangkan mulai musim semi di tahun 2020.
Score: 81/100
Cute~ |
Sekian review singkat
(panjang malahan wkwkwkwk) dari mimin. Terima kasih sudah mampir, ya! Sampai
jumpa lagi di lain kesempatan dan selamat tahun baru 2020! Hehehehe….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar