Sabtu, 15 Desember 2018

Karakai Jouzu no Takagi-san review



Halo, semua! Balik sama He-He lagi, nih!

Musim sudah berganti (di Jepang sih tepatnya) dan anime baru pun berdatangan. Sebenarnya, selama jeda saat mimin nggak me-review, mimin mau berbagi banyak hal. Namun, gara-gara mimin harus ganti judul tugas akhir karena tema yang mimin pilih sudah tidak akan dibimbing di tahun ini. So sad…. T_T

Yup, segitu dulu keluh kesahnya dan sekarang mimin mau me-review anime yang sering dibicarakan musim ini karena heroine-nya yang punya karakter “cewek langka” dan punya jidat besar. Here it is, Karakai Jouzu no Takagi-san!



Berkisah tentang seorang siswa SMP yang bernama Nishikata yang selalu berusaha untuk “mengalahkan” Takagi, siswi yang duduk di sebelahnya. Tapi, Takagi selalu saja memiliki akal yang lebih agar ia bisa mengembalikkan keadaan dan membuat Nishikata malu sendiri.


Well, mimin mulai dari jalan ceritanya, ya…. Menurut mimin, kadar cerita dari anime ini sendiri begitu ringan dan dialog antar karakternya dapat diikuti dengan baik. Di anime ini juga tidak ada plot twist yang begitu mengejutkan. Bahkan, mimin jamin dari episode pertama saja penonton sudah bisa mengetahui apa yang memotivasi Takagi untuk mengerjai Nishikata terus-terusan (kalo di Indonesia sih nyebutnya modus hehehe). Selain itu, ada sedikit cerita sampingan dari tiga siswi (Mina, Sanae dan Yukari) yang sekelas dengan Nishikata dan Takagi dengan kekonyolan mereka. Sebenarnya, mimin merasa sedikit aneh saat menonton seri ini karena alasan Takagi selalu “nempel” sama Nishikata yang disuguhkan di akhir episode dengan sedikit flashback yang tidak begitu memuaskan



Untuk character development, mimin rasa hanya sedikit saja yang berkembang dan mulai terlihat jelas saat menuju ke akhir seri, di mana Nishikata mulai semakin sering tersipu dengan Takagi dan juga Takagi yang hampir mencapai batasnya untuk menahan rasa malunya (nonton aja dah kalo penasaran hehehehe).

Sekarang, kita pindah ke audio. Score yang mendampingi setiap adegan dalam anime ini begitu pas, terutama saat Nishikata mulai panik dan saat nuansa ketika Nishikata dan Takagi berdua (jadi teringat masa SMP lagi gebet cewek euy). Opening dan ending theme song-nya bagus dan mimin mengapresiasi studio anime ini karena mereka memasukkan tujuh ending song untuk serial ini.

Untuk pengisi suara, mimin mau berbagi rasa cinta mimin terhadap pengisi suara Takagi, yaitu Rie Takahashi. Dialah sang pemilik suara-suara anime hits seperti Emilia dari Re:Zero, Mashu dari Fate Grand Order movie dan lain-lain.



Terakhir, mimin akan bahas visual. Grafik yang dipilih anime ini bisa dibilang cukup minimalis karena masih ada kesan dua dimensi yang mencolok. Tapi, pemilihan warnanya cerah dan membuat kita bisa bernostalgia betapa menyenangkannya masa SMP (jadi keingat cinta monyet mimin hehehe). Desain tiap episode-nya konsisten dan tidak ada yang berubah-ubah atau jadi jelek.



Oke, mungkin hanya segitu aja yang mimin bisa bagi. Overall, mimin mau kasih 76/100 untuk anime ini. Sederhana, menghibur, nyaman, tapi tidak mengejutkan. Ditunggu review selanjutnya, ya! Thank you and see you next time! Hehehehehe….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar