Halo, semua! Udah lama banget
nih mimin nggak posting apa-apa nih gara-gara ngurus tugas akhir sampai wisuda
dan karena terlalu ketagihan main MOBA analog, sih hehehehe…. Bahkan, 3 post
tentang review anime setahun yang lalu baru bisa di-post, hehehe…. BTW, mimin
main Mobile Legends (tier tertinggi Legend III) dan AOV (masih Gold IV) karena
baru main 2 minggu ini). Kalau mau mabar, cek ID-nya di Instagram mimin,
@rainshigure
Oke, kali ini mimin mau
me-review salah satu movie anime ber-genre romance dengan vibe yang sama seperti Your Lie In April! Yuk, sekarang kita bahas anime movie yang berjudul Kimi no Suizou wo
Tabetai alias I Want to Eat Your Pancreas.
Oh, iya! Sebagai catatan,
mimin me-review hanya dari anime ini saja, tanpa pernah sekalipun membaca
novelnya atau menonton live action-nya. Plus, aka nada banyak spoiler! Jadi,
mimin berharap jangan baca review ini kalau belum nonton.
Anime ini bercerita tentang
seorang siswa SMA yang tak disebutkan Namanya menemukan sebuah buku harian yang
berisi catatan penyakit pancreas. Lalu, ia bertemu sang pemilik buku yang
bernama Sakura Yamauchi, seorang siswi SMA yang kebetulan satu sekolah
dengannya. Karena hanya si siswa ini yang tahu penyakit yang berusaha
disembunyikan Sakura dari teman-temannya, siswa ini pun “dilantik” Sakura
sebagai orang yang akan menghabiskan sisa hidupnya.
Well, mimin mulai dari grafis, ya!
Seperti kebanyakan anime romance berlatar kehidupan SMA, warna-warna terang
selalu jadi pilihan yang tepat. Anime ini menghadirkan pemilihan-pemilihan
warna khas SMA, juga desain karakter dan lokasi yang sudah mencukupi. Sepanjang
film, mimin tidak merasakan hal yang mengganjal tentang grafis.
Untuk soundtrack, semua
terdengar sinkron dan benar-benar mengisi setiap adegan dari anime ini. Belum
lagi, lagu-lagu dari sumika (yang ngisi OP Wotakoi wa Muzukashii) bisa
menghibur kita semua dan bakalan masuk di daftar playlist musik kalian. Apalagi
yang bagian opening-nya yang berjudul “fanfare” keren banget musiknya.
Sekarang, ke bagian
ceritanya! Sejak dari awal, sudah ditampilkan bahwa Sakura Yamauchi fix bakal
meninggal. Mimin jadi sedikit penasaran, kalau ending dari cerita sudah
ditampilkan, berarti ada kejutan yang bakal diberikan. Tapi, ternyata kejutan
yang coba diberikan adalah Sakura Yamauchi dibunuh oleh seorang pembunuh yang
berkeliaran yang pernah dibicarakan Sakura dan karakter utama. Hmm…. Memang
cukup memberikan kejutan kepada penonton. Sayangnya, twist seperti inilah yang
lumayan mimin benci. Lumayan maksa, sih. Mungkin saja, sang penulis ingin
membuat kesan berbeda karena cerita-cerita yang berisi salah satu karakter
utamanya meninggal seringkali tertebak jalan ceritanya. Tapi, twist yang kurang
tepat ini malah membunuh kesan-kesan yang diberikan anime ini di menit awal,
dari sedih, lucu, gembira, galau, dan sebagainya. Namun, mimin memuji saat
dimana sang karakter utama sudah mulai bisa membuka hatinya untuk orang lain
(saat ia menerima permen karet dari Takahiro), kita dibuat benar-benar down saat Sakura tidak datang menemui
sang karakter utama dan harus menghembuskan nafas terakhirnya.
Sekarang ke bagian karakter.
Secara keseluruhan, kita bisa melihat bahwa sang karakter utama benar-benar
menjadi orang yang paling berkembang dari yang lainnya (sip!), dari seseorang
yang suka menghabiskan waktunya seorang diri tanpa peduli orang-orang di
sekitarnya menjadi seseorang yang mulai berpikir untuk hidup berdampingan
dengan orang lain. Tapi, ini membuat heroin di anime ini, Sakura Yamauchi hanya
menjadi “pembantu” untuk perkembangan karakter sang karakter utama.
Mimin jadi teringat saat
selesai menonton Your Lie in April. Anehnya, mimin tidak begitu bersimpati
kepada Kaori walaupun mimin tahu dia meninggal dan lebih bersimpati kepada Tsubaki
yang sebelumnya tidak jujur dengan perasaannya kepada Kousei mulai berani
keluar dari zona nyamannya. Dari awal serinya dimulai, Kaori tetaplah Kaori
yang berjuang menjadi ceria, melawan penyakit ganasnya dan menolong orang yang
dicintainya, Kousei. Tidak ada perubahan sama sekali.
Yang mimin ingin jelaskan
adalah Sakura sebagai heroin utama tidak menerima perkembangan yang sama
seperti sang karakter utama. Sakura tetaplah Sakura yang konyol, ceria dan
menjadi inspirasi sang karakter utama dalam hidup. Mungkin kalau movie ini
dibuat serial 12 episode, bisa-bisa mimin bakal lebih bersimpati pada Kyoko,
sahabatnya Sakura (mungkin lho, ya!). Untuk karakter sampingannya sendiri tidak
memiliki perkembangan yang banyak karena durasi dari movie-nya sendiri.
Oh, ya! Soal nama karakter
utamanya baru terungkap di akhir cerita dan bikin mimin senyum2 sendiri. Nama
si karakter utama itu adalah Haruki Shiga. Haru = musim semi, Ki = pohon,
Haruki = pohon musim semi dan artinya cocok dengan nama “Sakura”. Muka mimin
jadi merah sendiri pas ngingat bagian ini.
Oke! Sepertinya sekian review
dari mimin. Thank you and see you soon!
Terima kasih reviewnya. Teman saya juga sempat sampai bikin reviewnya di sini https://jurnalfilm.com/review-kimi-no-suizou-wo-tabetai-film-romantis-yang-serem/
BalasHapusNice review bro (y)
Hapus