Halo,
semua! Balik lagi bersama mimin He-He! Oh, ya…. Mimin ingetin jangan lupa pilih
Nurhadi Aldo pada pemilihan presiden nanti, guys! Kita para wibu akan
dijanjikan isekai jika mereka terpilih! #mcqueenyaqueen
Kali
ini ini kita akan me-review anime ketiga yang mimin ikuti musim ini. Anime ini
juga merupakan salah satu yang paling hot untuk musim ini. Mari kita sambut, Seishun
Buta Yarou wa Bunny Girl Senpai no Yume wo Minai! (Review ini dibuat bersumber
dari anime-nya saja tanpa menggunakan sumber dari light novel maupun manga)
Berkisah
tentang para remaja yang terkena ‘sindrom pubertas’ yang membuat mereka
mengalami kejadian-kejadian aneh. Seorang siswa SMA bernama Sakuta Azusagawa
bertemu dengan kakak kelasnya yang juga seorang aktris, Mai Sakurajima di
perpustakaan mengenakan kostum bunny girl.
Namun, tidak ada seorang pun yang bisa melihatnya kecuali Sakuta seorang.
Dimulai dari situlah perjalanan Sakuta untuk menyelamatkan mereka yang terkena
‘sindrom pubertas’.
Kita
mulai dari grafis! Menurut mimin sih grafisnya lumayan sederhana, sih. Tidak
begitu banyak detail yang disuguhkan. Tapi, mimin tidak begitu terganggu dengan
grafik yang ditampilkan oleh anime ini. Mungkin cuma pas adegan jarak jauh agak
aneh juga, sih…. Hehehehehe….
Langsung
ke musik, guys! Ya, bisa dibilang lagu opening dari anime ini, berjudul Kimi no
Sei dan dibawakan oleh the peggies, merupakan salah satu lagu opening terbaik
di musim gugur 2018. Sementara lagu ending yang berjudul Fukashigi no Karte
dinyanyikan oleh seluruh heroine yang ada dalam anime ini. Untuk soundtrack
sendiri, alunan-alunan melodi dengan instrument-instrumen sederhana menghiasi
seluruh adegan-adegan dalam anime ini.
Sekarang,
kita bahas karakter! Well, mimin rasa
Sakuta Azugawa merupakan salah satu pemeran utama yang unik. Ia punya sifat
yang kalem, santai, peduli dan terlalu blak-blakan. Tapi, setidaknya ia selalu
terlibat dan mampu menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi, nggak kayak
beberapa anime yang karakter utamanya cuma bisa teriak-teriak, namun tidak ikut
memikirkan solusi. Untuk karakter-karakter cewek di anime ini sendiri juga
memiliki keunikannya tersendiri, seperti Mai Sakurajima sang kekasih yang juga
artis terkenal yang begitu perhatian terhadap Sakuta, Kaede si adik imut yang
betah di rumah, Futaba Rio si cewek cool berkacamata
berdada mantap yang selalu memberikan hipotesanya terhadap kasus-kasus
Sakuta, dan lain-lain. Plus, tidak semua cewek itu menaruh hati pada sang
protagonis. Sedikit tambahan, mungkin perubahan karakter pada Kaede di akhir
episode sedikit mengejutkan mimin sendiri. Cewek yang biasanya ceria itu
berubah kembali menjadi dirinya yang dulu, kalem dan memiliki suara lemas
seperti kakaknya.
Yang
terakhir, alur cerita! Dari 5 anime yang mimin tonton dan review di musim
gugur, anime ini memiliki jalan cerita yang bagus dan unik. Sejak awal,
pelan-pelan kita disuguhi beberapa hal yang terjadi pada para karakter dan
perjuangan mereka untuk menemukan jalan keluarnya. Memang kejadian-kejadian
yang dialami para karakter di anime ini sangat aneh, apalagi saat dikaitkan
dengan penjelasan Futaba Rio yang pasti bikin kepala pusing kalo IQ kalian sama
dengan mimin, hehehehe…. Tapi, setelah sampai di penghujung episode, kita akan
bertanya-tanya dari mana asal ‘sindrom pubertas’ ini sendiri muncul, kenapa
sindrom pubertas ini hanya terjadi pada Sakuta dan orang-orang di sekitarnya
dan kenapa Shoko Makinohara muncul dalam bentuk dewasanya saat Sakuta bersedih.
Namun, jangan sedih dulu…. Di kuartal ketiga tahun 2019 nanti (kira-kira saat
musim panas) anime movie dari serial ini akan rilis. Semoga movie-nya nanti
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi.
Ya,
mungkin sekian review dari mimin. Apabila ada kesalahan atau masukkan, kolom
komentar mimin selalu tersedia untuk diskusi. Sampai jumpa lagi di review
selanjutnya! Terima kasih!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar